CERMIN MASA LALU (CML)

Ini salah satu Cerpen buatan saya. cerpen CML in sih sebenarnya masih banyak lanjutannya tapi yaahh.. saya kasih yang ini aja dulu sebagai pembuka. Cerpen CML ini terinspirasi dari seseorang yang sangat berarti dalam hidup saya. Baiklah semoga bermanfaat.. :)

Seperti biasa dalam lamunannya yang penuh dengan ungkapan-ungkapan yang belum sempat desy katakan pada adik  tercintanya.

Mungkin kamu benar ada yang lebih baik daripada kamu diluar sana, tapi cuman kamu satu-satunya dan hanya kamu satu-satunya Cermin Masa Lalu-ku.

Kembali pada 2 tahun yang lalu. Masih teringat sangat jelas saat itu. Saat dimana pertamakalinya aku melihat sebuah bintik hitam dileher sebelah kananmu. Saat itu pula angin berhembus seakan-akan membawa kabar gembira untukku.

"Dia adalah orangnya. Orang yang selama ini kau cari dan kau tunggu-tunggu setelah yang lama pergi meninggalkanmu, meninggalkan bekas luka yang amat mendalam, sehingga sulit untuk disembuhkan. Dan dia adalah obatnya. Obat yang selama ini kau butuhkan untuk menutupi luka yang selama ini belum sembuh. Luka yang telah mereka buat terhadapmu. Mereka yang kau sayangi, kau kasihi, dan mereka yang sangat berarti dalam hidupmu, kini obatnya sudah ada di hadapanmu saat ini"

"Ini pesan dan amanat yang harus kau jalani. Jagalah hatinya dengan ikhlas, sayangilah dia dengan tulus, dan kasihilah dia dengan sepenuh hatimu. Dia adalah penerang hidupmu yang selama ini gelap-gulita tak berpenghuni. Dia yang akan membuat hari-harimu penuh dngan makna, hari-harimu menjadi cerah sehingga dengan mudahnya kau dapat melihat dunia yang sangat luas ini. Jagalah tali ini, upayakan tidak putus di tengah jalan. Jangan kau buat hatinya terluka. Jika itu benar terjadi, akan berakibat fatal nantinya"

Tiba-tiba datang angin berhembus dari arah yag berlawanan..

"Kalian berdua memang cocok jika bersama selamanya. Mempunyai banyak kesamaan baik itu sifat, perbuatan, kebiasaan, dsb. Ibarat bayi yang terlahir kembar hanya saja tidak semuanya sama persis. Bersyukurlah kau karna Allah telah mempertemukan kalian berdua dengan rasa bahagia. jika kau bisa, usahakan hanya maut yang dapat memisahkan kalian."

Dan itu benar adanya, pada saat itu pula ku mulai menyayangimu walau hanya sebatas adik angkatku.

Andai kamu tau, perasaan itu datang secara tiba-tiba tanpa ku sengaja dan ku buat-buat.

Kini aku menyesali, tidak menjalankan amanat itu dengan baik. Setelah kamu pergi, hati ini lebih sakit dari sebelumnya. Saat ini pun belum ada satupun obat yg dapat mengobati luka ini.

Desy................ suara ibu memanggil. Lamunannya pun lenyap dalam sekejap mata.

"iya bu..!!", Jawab Desy segera dan menuju sumber suara. "Ada apa bu panggil Desy pakai teriak segala?"

"Engga, ibu cuma mau kasih tau kamu..."

"Tunggu.. ibu mau kemana bawa koper sebanyak ini? ibu mau pergi kemana? sama ayah juga?", Tanya desy memotong pembicaraan.

"Maka dari itu ibu mau titip rumah sama kamu. Ayah dan ibu ada tugas di Luar Kota dan itu memakan waktu yang cukup lama sayang", Lanjut ibunya yang sempat terhenti.

"Berapa lama?", Tanya Desy sedih

"Hmmm kurang lebih 10 bulan", jawab ayahnya. "Kamu jangan khawatir, kaka kamu tidak ikut ko. Dan untuk uang makan plus sekolah kamu sudah ayah persiapkan dari jauh-jauh hari".

"Hmmmm..... yasudah kalau begitu, hati hati ya dijalan. Jangan lupa selalu kabarin Desy!"

"iya sayang",jawab ibunya. "Ayah sama ibu pergi dulu ya! Jaga diri kamu baik baik. Dan jangan lupa obatnya kalau sudah habis langsung check-up ke dokter", kedua orang tuanya mencium kening Desy lalu meninggalkannya sendirian di ruang tamu.